Kamis, 06 Juni 2013 04:18 wib
PASURUAN - Presiden Partai Keadilan Sejahtera
(PKS), Anis Matta, mengungkapkan, pengalihan subsidi bahan bakar minyak
(BBM) kepada tidak akan menyelesaikan persoalan penghematan anggaran
negara. Sebaliknya, pengalihan subsidi dengan cara membagi-bagikan uang
kepada rakyat miskin justru akan membebani generasi penerus.
Menurut Anis Matta, uang yang dirupakan dalam program bantuan langsung
kepada masyarakat ini didapatkan pemerintah dari sumber dana hutang luar
negeri. Hutang negara ini akan semakin menumpuk seiring lengsernya
pemerintahan Presiden SBY pada tahun depan.
"Pemerintah akan menaikkan harga BBM dengan harapan bisa mengurangi
subsidi. Namun subsidi yang dipindahkan ketempat lain ini tidak akan
menyelesaikan masalah. Uang yang dibagi-bagi kepada masyarakat berasal
dari hutang luar negeri," kata Anis Matta saat dialog dengan tokoh
masyarakat di Ponpes Kramat, Kraton Kabupaten Pasuruan, Rabu (6/6/2013).
Anis mengatakan, hingga saat ini hutang negara yang terus menumpuk telah
mencapai angka lebih dari Rp2.000 triliun. Beban hutang ini tentu saja
akan ditanggung generasi dan pemimpin yang akan datang.
"PKS menolak kenaikan harga BBM. Karena dari aspirasi yang kami serap,
85 persen rakyat Indonesia menolak kenaikan harga BBM," tandas Anis
Matta.
Pihaknya tidak mempersoalkan perbedaan sikap dengan kadernya yang berada
dalam kabinet pemerintahan SBY. Sebagai negara yang menganut sistem
Presidensial, menteri-menteri wajib membantu presiden dalam menjalankan
kebijakan yang diambil. Sementara tugas di DPR adalah menyerap aspirasi
masyarakat.
"Kalau mau mengurangi subsidi, jangan dipindahkan ketempat lain. Ini ada masalah dalam cara berfikirnya," tegas Anis Matta.
Ia menyarankan agar pemerintah meninjau ulang kebijakan energi,
khususnya dibagian hulu. Pihaknya akan menerima usulan kenaikan BBM,
jika proposal yang diajukan pemerintah sangat bagus. Sebaliknya, PKS
akan menolak jika proposal pemerintah justru akan menyengsarakan rakyat.
"Tahun 2005, kami menyetujui kenaikan harga BBM, karena memang bagus
proposalnya. Tahun 2012 lalu kami menolak usulan kenaikan BBM, seperti
juga pada saat ini," katanya.
(Arie Yoenianto/Koran SI/hol)
*http://news.okezone.com/read/2013/06/06/339/818121/pks-negara-wariskan-hutang-melalui-blsm
PKS: Negara Wariskan Hutang Melalui BLSM
Rabu, 05 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar