
Presiden PKS
Tempat Lahir: Bone
Tgl Lahir: 07-12-1968
Agama: Islam
Riwayat Pendidikan:
1 SD Inpres Welado 1980
2 SMP Darul Arqam 1983
3 SLTA Darul Arqam 1986
4 LIPIA 1992
5 KSA IX Lemhanas 2001
Riwayat Pekerjaan:
1 Komisaris PT Indo Media Green Pages
2 Preskom PT Manara Inti Tijara
3 Direktur Pusat Studi Isalam Almanar
4 Dosen Agama Islam FE UI Program Extension 1996-1998
Riwayat Organisasi:
1 Anggota Majelis Hikmah PP Muhamadiyah 2000-2005
2 Anggota Ikatan Alumni Lemhanas 2001 - 2006
Tentang M. Anis Matta yang
lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 28 September 1968. Sejak kecil punya
minat baca yang besar. Bahkan, liburan sekolah tidak diisi dengan
kegiatan lain, kecuali membaca. Dari pagi hingga malam. Ustadz muda ini
mengaku tidak pernah punya cita-cita muluk. Tapi, terobsesi punya
perpustakaan besar. Dan, buku yang paling berpengaruh pada dirinya
adalah Berpikir dan Berjiwa Besar. Ia punya dua buku monumental. Biar Kuncupnya Mekar Menjadi Bunga yang diterbitkan Pustaka UMMI dan Risalah Pergerakan, terjemahan Risalah Ta’lim-nya
Hasan AI-Banna. Selain, itu ada beberapa buku lagi yang ikut menyumbang
perkembangan pemikiran Islam di Indonesia. Anis meraih gelar S1 di
bidang syanat Islam dari LIPIA pada tahun 1992. Pada tahun 2001 ikut
pendidikan di LEMHANNAS.
Anis Matta diputuskan sebagai Wakil
Ketua DPR berdasarkan Rapat Badan Pengurus Harian Dewan Pengurus Pusat
PKS Agustus lalu. Anis Matta dinilai punya pengalaman baik sebagai
anggota DPR maupun kiprah di internal PKS karena sudah tiga periode
menjadi Sekretaris Jenderal.Anis Matta juga tidak punya masalah hukum.
Pria, 41 tahun lalu ini juga duduk di Majelis Hikmah PP Muhammadiyah.
Menjabat sebagai Wakil
ketua DPR RI hal yang paling ia harapkan adalah adanya sumber daya
infrastruktur yang kuat akan percepatan pembangunan. Ia mengusulkan,
infrastruktur itu dapat berupa perpusatakaan semacam perpustakaan
Kongres Amerika Serikat. Dengan adanya perpustakaan, yang diimpikannya
terbesar di dunia, maka anggota DPR tidak perlu lagi melakukan banyak
studi banding ke luar negeri.
Bagi aktivis masjid kampus, nama Anis
Matta tentu tidak asing lagi. Selain dikenal sebagai aktivis partai
politik, juga dikenal sebagai penulis yang cukup produktif dalam
menelurkan karya. Karya-karyanya tersebar dibeberapa media Islam seperti
Saksi, Tarbawi, Ummi dan Suara Hidayatullah. Karya-karya yang tercecer
diberbagai media Islam tersebut sebagian besar telah dikumpulkan menjadi
sebuah buku,
Berbicara dalam konteks Indonesia,
Anis Mata berpendapat bahwa gerakan-gerakan pemikiran Islam yang
dibangun sebagai kekuatan pro sekuler didalam basis-basis pertahanan
budaya Islam, baik yang dulu bernama gerakan pembaharuan maupun yang
reinkarnasinya kini bernama Islam Liberal atau Islam kiri, tidak pernah
sanggup membawa konsep-konsep pemikiran yang orisinil, komprehensif,
berlandaskan metodologi yang kokoh dan output empiris yang sukses.
Sementara, permasalahan lain dari gerakan sekuler seperti Islam Liberal
atau Islam kiri adalah ketergantungan mereka akan dukungan politik,
media dan dana dari Barat.
Anis Matta menyebut gerakan semacam
itu dengan istilah “pepesan kosong”, doyan bermain retorika, tidak
produktif dan lebih berorientasi mengganggu apa yang mereka sebut
sebagai gerakan “Islam Fundamentalis”, ketimbang membangun sebuah dunia
nyata dari gagasan besar yang lengkap.
0 komentar:
Posting Komentar