"Itu akal-akalan saja, bagaimana mengumpulkan setengah triliun dari
sini? Wong kita ngurusin lansia (lanjut usia, Red.), urusi anak miskin,
itu gak mungkin, itu bohong saja!". Demikian pernyataan Menteri Sosial
(Mensos) Salim Segaf Al-Jufri di kantornya, di bilangan Jakarta Pusat,
Senin (3/6).
Salim, yang merupakan kader Partai Keadilan Sosial
(PKS), membantah bahwa kementerian yang dipimpinnya menjadi pemasok
dana ke PKS sebesar Rp 500 miliar atau setengah triliun rupiah.
Bantahan
Salim Segaf itu terlontar, saat disoal pernyataan Direktur Utama PT
Cipta Inti Permindo, Yudi Setiawan, yang disangka mengorupsi modal dari PT Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) sebesar Rp 55 miliar.
Yudi
mengaku, yang menjadi tersangka dalam kasus ini, dan terdakwa untuk
kasus lainnya, mengatakan bahwa target biaya kampaye PKS sebesar Rp 2
trilun.
Menurutnya, target dana sebesar itu, berasal dari tiga
kementerian yang dipimpin kader PKS, masing-masing Kementerian
Komunikasi dan Informatika sebesar Rp 500 miliar, Kementerian Pertanian
Rp 1 triliun, dan Kementerian Sosial sebesar Rp 500 miliar.
Selain itu, Yudi juga mengaku telah bertemu dengan mantan Presiden
PKS Luthfi Hasan Ishaaq, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 12
Juli 2012.
Bantahan serupa pernah dilontarkan Menteri
Telekomunikasi dan Informatika (Menkoinfo) Tifatul Sembiring.
Menurutnya, pernyataan Yudi hanyalah fitnah semata untuk menghancurkan
PKS.
*http://www.suaranews.com/2013/06/mensos-difitnah-setor-rp-5-triliun-pada.html
0 komentar:
Posting Komentar