Baru saja dilantik, Menteri Kesehatan (Menkes) baru, dr. Nafsiah
Mboi, SpA, MPH membuat sebuah gebrakan di awal masa kerjanya dengan
rencana akan lebih meningkatkan kampanye penggunaan kondom untuk
kelompok seks berisiko termasuk kepada remaja dan masyarakat untuk
mencegah kehamilan beresiko juga menurunkan angka aborsi pada 2,3 juta
remaja setiap tahunnya menurut data dari BKKBN. Menurutnya, kampanye
penggunaan kondom selaras dengan MDGs poin 6, yaitu memerangi HIV/AIDS.
“Kami sangat menyesalkan statmen ibu Menkes yang mengatakan akan
membuat gebrakan menggalakan penggunaan kondom untuk kelompok seks
beresiko termasuk kepada remaja dan masyarakat. Justru dengan itu
pemerintah melegalkan Sex bebas (Zina) dengan alasan mensosialisasikan
penggunaan kondom,” ujar Anggota Komisi IX Herlini Amran di Gedung DPR,
Selasa (19/06).
Lebih lanjut menurut legislator Partai Keadilan Sejahtera ini,
“Mestinya Pemerintah lebih meningkatkan penyuluhan pengetahuan
komprehensif terkait program kesehatan reproduksi wanita bagi remaja
usia di bawah 15 tahun, karena masih jauh dari target yang dicanangkan
sebesar 65%, hanya tercapai 11,4% pada tahun 2011,” desaknya.
Menurutnya, Hal lain yang perlu diperhatikan Pemerintah adalah
meningkatkan pengkhususan sosialisasi kepada komunitas beresiko/rentan.
“Karena berdasarkan hasil survei perubahan perilaku yang dirilis
Kemenkes, malah 55% dari keseluruhan infeksi baru HIV dan kasus AIDS
disebabkan oleh hubungan seks heteroseksual, atau naik dua persen
dibandingkan lima tahun lalu,” ujarnya.
Herlini mengatakan bahwa justru yang terpenting itu Kemenkes harus
lebih mendorong penyusunan regulasi tentang pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di seluruh daerah, dan penyuluhan penggunaan
kondom di berbagai lokasi yang beresiko terjadinya penularan seperti
kafe, lokalisasi, lembaga pemasyarakatan dan tempat kerja di lepas
pantai, pertambangan, dan kawasan hutan.
Kunci menurunkan angka aborsi pada 2,3 juta remaja setiap tahunnya
menurut anggota DPR dapil Kepulauan Riau ini bukan dengan memudahkan
penggunaan kondom kepada remaja, justru yang perlu ditingkatkan adalah
sosialisasi program kesehatan reproduksi kepada remaja dan
mengkampanyekan larangan sex bebas di luar nikah selain pemerintah juga
harus dapat bekerjasama lintas sektor berbagai lembaga pemerintah
(Kemenkes, Kemendikbud, Kemenag, BKKBN). Walau bagaimana pun peran utama
agama menjadi hal yang tidak bisa diabaikan, sehingga masalah ini dapat
terselesaikan dari hulu sampai hilirnya,” pungkasnya.
Dari data yang dihimpun Kemenkes per 30 Juni 2011, ada 26.483 kasus
AIDS dan 66.693 kasus HIV. Total ada 93.176 kasus atau 50% dari estimasi
nasional (data ODHA 2011 diprediksi mencapai 210 ribu orang). Data
tersebut dihimpun dari 32 provinsi dan 30 kabupaten dan kota di
Indonesia. Menkes menyatakan dalam 20 tahun setelah upaya penanggulangan
HIV digulirkan di Indonesia, pemerintah masih menghadapi masalah yang
sama, dan belum terjadi perubahan signifikan.
Redaktur: Shabra Syatila
Sumber: dakwatuna
0 komentar:
Posting Komentar