
Untuk kesekian kalinya perbuatan kekerasan terhadap perempuan kembali terjadi, kali ini menimpa salah seorang kader KAMMI Batam. Seorang perempuan (Akhwat) berinisial JES (24) telah menjadi korban kekerasan oleh seorang pelaku pria yang tidak dikenal.
Kejadian berlangsung di daerah Marina City, tepatnya di dalam hutan bersemak. Berdasarkan keterangan korban, ciri-ciri pelaku ialah berkulit cokelat, tinggi sedang dan menggunakan motor berwarna biru. Pelaku mengaku ingin membantu korban menuju kediaman korban. Namun naas karena korban baru tujuh bulan di Batam dan belum banyak mengenal daerah sekitarnya sehingga korban tidak menaruh curiga dan menerima begitu saja tawaran pelaku. Untuk melancarkan aksinya, pelaku berdalih memberikan petunjuk jalan kepada si korban, jelas keterangan dari Humas KAMMI Batam Puri Suryani.
Saat ditemukan saksi, korban sudah berada di pinggir jalan dengan kondisi berlumuran darah. Kemudian korban langsung dilarikan ke rumah sakit Embung Fatimah Batu aji oleh 3 Orang remaja dan seorang Ibu.
Ketika dibawa kerumah sakit, dokter yang menanganinya sampai heran. Dokter takjub dengan kekuatan fisik akhwat KAMMI tersebut, karena menurut penuturan korban. Perut korban ditusuk pake gunting, ketika dikira perutnya robek ternyata tidak ada luka sedikitpun. Kemudian lehernya digunting-gunting, korban sudah merasa lehernya seperti nyaris putus, tetapi juga ternyata sekedar luka sayatan. Akan tetapi beberapa luka terlihat disekitar wajah, leher, dada dan tangannya.
Malah korban ditengah kepanikan masih ingat berdo'a kapada Allah Azzawajallah agar sang pelaku hatinya dirubah menjadi baik.
"Yaa Allah, dia makhluk-Mu. Apapun agamanya dia makhluk-Mu. Maka Ubahlah hatinya yaa Allah," tutur korban.
Mendengar doa tersebut, pelaku percobaan pemerkosa terlihat ketakutan. Akhirnya lari tidak jadi melakukan aksinya.
Setelah dilakukan pengobatan dan sedikit jahitan, akhwat KAMMI ini menitip pesan untuk mencari jaket KAMMI-nya, bukan malah motornya.
Menurut Tim Advokasi dan Investigasi Internal KAMMI bersama dengan Divisi Hukum dan Advokasi LSO Sekolah Perempuan Indonesia Pusat yang telah dibentuk terus mencari fakta-fakta untuk mengawal kasus ini sehingga mendapatkan kepastian hukum yang harus dijalani oleh pelaku tindak kekerasan.
* http://www.suaranews.com/2013/12/percobaan-pemerkosaan-dokter-takjub.html
0 komentar:
Posting Komentar