Written By Suara Berita on 30 Desember 2013 | 12.30
Untuk kesekian kalinya perbuatan kekerasan terhadap perempuan kembali
terjadi, kali ini menimpa salah seorang kader KAMMI Batam. Seorang
perempuan (Akhwat) berinisial JES (24) telah menjadi korban kekerasan
oleh seorang pelaku pria yang tidak dikenal.
Kejadian
berlangsung di daerah Marina City, tepatnya di dalam hutan bersemak.
Berdasarkan keterangan korban, ciri-ciri pelaku ialah berkulit cokelat,
tinggi sedang dan menggunakan motor berwarna biru. Pelaku mengaku ingin
membantu korban menuju kediaman korban. Namun naas karena korban baru
tujuh bulan di Batam dan belum banyak mengenal daerah sekitarnya
sehingga korban tidak menaruh curiga dan menerima begitu saja tawaran
pelaku. Untuk melancarkan aksinya, pelaku berdalih memberikan petunjuk
jalan kepada si korban, jelas keterangan dari Humas KAMMI Batam Puri
Suryani.
Saat ditemukan saksi, korban sudah berada di pinggir
jalan dengan kondisi berlumuran darah. Kemudian korban langsung
dilarikan ke rumah sakit Embung Fatimah Batu aji oleh 3 Orang remaja dan
seorang Ibu.
Ketika dibawa kerumah sakit, dokter yang menanganinya sampai heran.
Dokter takjub dengan kekuatan fisik akhwat KAMMI tersebut, karena
menurut penuturan korban. Perut korban ditusuk pake gunting, ketika
dikira perutnya robek ternyata tidak ada luka sedikitpun. Kemudian
lehernya digunting-gunting, korban sudah merasa lehernya seperti nyaris
putus, tetapi juga ternyata sekedar luka sayatan. Akan tetapi beberapa
luka terlihat disekitar wajah, leher, dada dan tangannya.
Malah korban ditengah kepanikan masih ingat berdo'a kapada Allah Azzawajallah agar sang pelaku hatinya dirubah menjadi baik.
"Yaa Allah, dia makhluk-Mu. Apapun agamanya dia makhluk-Mu. Maka Ubahlah hatinya yaa Allah," tutur korban.
Mendengar doa tersebut, pelaku percobaan pemerkosa terlihat ketakutan. Akhirnya lari tidak jadi melakukan aksinya.
Setelah
dilakukan pengobatan dan sedikit jahitan, akhwat KAMMI ini menitip
pesan untuk mencari jaket KAMMI-nya, bukan malah motornya.
Menurut Tim
Advokasi dan Investigasi Internal KAMMI bersama dengan Divisi Hukum dan
Advokasi LSO Sekolah Perempuan Indonesia Pusat yang telah dibentuk
terus mencari fakta-fakta untuk mengawal kasus ini sehingga mendapatkan
kepastian hukum yang harus dijalani oleh pelaku tindak kekerasan.
* http://www.suaranews.com/2013/12/percobaan-pemerkosaan-dokter-takjub.html